demit-jatirogo.desa.id - Pada hari ini Jum'at Tanggal 14 Oktober 2022 bertempat di Balai Desa Demit Telah di adakan Kegiatan Kunjungan dari SMP 1 Jatirogo berbasis Penerapan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 ) di luar Sekolah.dengan melakukan Wawancara dengan tema Pelaksanaan PILKADES Desa Demit.
Dalam kegiatan tersebut di hadiri Perwakilan Pemdes, Ketua BPD,Panitia Pilkadees,Guru Pengajar SMP 1 Jatirogo, serta siswa-siswi Perwakilan SMP 1 Jatirogo.
Dalam Sambutanya Pj Kepala Desa Demit Mochamad Zainy,Sh Dalam Sambutanya mengatakan Bahwa Sistem pembelajaran di luar Kelas atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 ).dimana di dalam pembelajaran tersebut menggunakan pendekatan berbasih projek ( prokjek-based learning) dimana memberikan kesempatan siswa peserta didik baru untuk belajar dalam situasi tidak formal,struktur belajar yang fleksibel,yang terlibat langsung di lingkungan sekitar yang hari ini bertepat di desa ada Kegiatan PILKADES Serentak.
Lebih lanjut Pak mad sapaan akrabnya, Sangat Berterima Kasih Banyak Kepada SMP 1 Jatirogo atau yang mewakili dan Siswa-siswi SMP 1 Jatirogo karena apa,? Kunjungan ini merupakan Jalinan Silaturrohim antar Lembaga Pendidikan dan Pemerintah Desa dan stakholder"imbuhnya.
Di Kutip dari halaman Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bahwa Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Prinsipnya Yaitu.
Holistik.
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antarkomponen dalam pelaksanaan projek, seperti peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
Berpusat pada Peserta Didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri. Pendidik diharapkan dapat mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi.